Oleh Yulita R.
Silalahi, M.Psi., Psikolog
Pusat Tumbuh Kembang ABDI
Seberapa sering anda membacakan
dongeng untuk anak?
Ketika gadget,
video game, dan televisi belum banyak dimiliki orang, hiburan anak-anak kala itu –
selain bermain,
tentunya - adalah
mendengarkan cerita (dongeng).
Dalam suasana
hangat, anak-anak dengan penuh minat dan rasa ingin tahu mendengarkan berbagai
cerita yang dibawakan
oleh orangtua mereka.
Kegiatan
mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya
untuk anak-anak, tetapi juga orangtua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan
ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan
anak.
Para
pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan
mendongeng ini, yaitu:
- Mengasah daya pikir dan imajinasi anak.
Anak dapat mengasah daya pikir dan
imajinasinya. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang
didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang
muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas
dengan cara ini.
- Media efektif untuk menanamkan berbagai nilai.
- Menumbuhkan minat baca anak.
Dongeng dapat menjadi langkah awal
untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng, anak
diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan
buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain
seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.
- Media untuk anak belajar berbicara
Membacakan dongeng atau cerita bagi
anak yang belum dapat berbicara juga dapat menjadi media pembelajaran bagi si
anak untuk berbicara. Dengan menceritakan dongeng maka akan merangsang
kemampuan berkomunikasi verbal anak.
Bagaimana
cara mendongeng yang baik untuk anak-anak? Tunggu kelanjutan artikel ini pada
edisi artikel tumbuh kembang berikutnya………