Jumat, 13 Maret 2015

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Di beberapa Negara berkembang anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan khususnya yang berada pada taraf ringan hingga sedang, tidak teridentifikasi dengan baik dan baru ditemukan saat mereka telah memasuki usia sekolah (Wirz S et al. on WHO, 2012).


Setiap anak lahir dengan jutaan potensi yang butuh dikembangkan dan difasiltasi agar dapat berfungsi optimal. Anak lahir bagiakan kertas putih bersih, lalu menerima segala macam stimulasi dari lingkungannya untuk menjadi sebuah naskah tulisan yang menarik atau gambar yang indah. Semua hal ini mereka dapatkan dari lingkungan melalui panca indra mereka [mata (penglihatan), telinga (pendengaran), hidung (penciuman), kulit (peraba),  lidah (pengecap)] dan berbagai macam perilaku yang mereka imitasi dari orangtuanya. Jika  semua panca indra ini berfungsi dengan baik dan anak mendapatkan stimulasi yang cukup baik, maka fungsi otak akan berkembang secara optimal sehingga anak dapat memproduksi banyak kosa kata, berbicara, meniru perilaku tertentu dari lingkungannya, yang kesemuanya ini merupakan komponen penting saat mereka mulai masuk sekolah untuk belajar. Lebih jauh lagi, anak akan memiliki masa depan yang cerah, mendapatkan pendidikan tinggi, pekerjaan yang bagus  sesuai dengan minat dan keahlian mereka. 
Sayangnya, tidak semua anak memiliki tahap perkembangan yang normal, diantara mereka ada yang membutuhkan penanganan yang lebih khusus.  Mereka mengalami kesulitan untuk menerima stimulasi dari lingkungannya karena beberapa masalah, misalnya kemampuan otak yang tidak berfungsi secara optimal untuk menerima informasi yang ditangkap oleh panca indera, atau kurangnya perhatian orangtua untuk memfasilitasi perkembangan anak pada setiap tahap perkembangan mereka .
Kurangnya perhatian dalam setiap tahap perkembangan anak dan juga kurang cermatnya orangtua dalam mengidentifikasi potensi anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak. Anak umur 3 tahun tidak dapat berbicara dengan baik sebagaimana mestinya, memiliki masalah dengan tugas kognitif yang sangat sederhana, tidak memiliki hubungan baik dengan teman sebaya, atau selalu mendapatkan nilai buruk di sekolah karena anak memiliki masalah dalam belajar seperti bagaimana membaca, menulis, matematika dasar, atau tidak mampu mengikuti dengan baik saat guru menerangkan  pelajaran di kelas. Lalu orangtua datang ke psikolog atau pusat tumbuh kembang untuk mendapatkan saran atas permasalahan anak mereka.
Beberapa kondisi medis terkait dengan disabilitas biasanya terdeteksi selama masa kehamilan yang  mungkin ditemukan selama proses pemeriksaan kehamilan, sedangkan beberapa gangguan terkait perkembangan anak baru ditemukan setelah anak lahir. Skrining atau pengamatan terhadap proses tumbuh kembang anak biasanya dilakukan oleh dokter anak atau ahli perkembangan anak setelah proses kelahiran bayi. Hal ini biasanya telah menjadi standar operasional di beberapa pusat tumbuh kembang anak atau rumah sakit ibu dan anak, misalnya skrining untuk visual atau gangguan pendengaran. Di beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) biasanya hal ini juga menjadi bagian dari kampanye terkait dengan kesehatan anak,  seperti pentingnya imunisasi atau deteksi dini tumbuh kembang anak. Hal ini akan menjadikan orangtua  lebih memperhatikan perkembangan anaknya jika memang ditemukan adanya keterlambatan, misalnya tengkurap, duduk, berjalan, atau bicara.
Sayangnya di beberapa Negara berkembang anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan khususnya yang berada pada taraf ringan hingga sedang, tidak teridentifikasi dengan baik dan baru ditemukan saat mereka telah memasuki usia sekolah (Wirz S et al. on WHO, 2012). Sebuah mekanisme terkait dengan deteksi dini tumbuh kembang anak sangatlah diperlukan sebagai bagian dari program pencegahan gangguan perkembangan, dan tersedianya layanan untuk deteksi dini tumbuh kembang anak. Hal ini akan dapat mengurangi resiko dari ketidakpercayaan diri orangtua dalam hal pengasuhan anak (Cunningham RD et al, on WHO, 2012).
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak merupakan tahapan yang sangat penting untuk membuat orangtua menyadari bagian mana dari perkembangan anak yang telah terlewatkan. Orangtua seharusnya memberikan perhatian penuh pada setiap tahap perkembangan anaknya. Jika salah satu tahap perkembangan dicurigai mengalami keterlambatan, segeralah berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak seperti psikolog anak atau dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut atau penanganan dini jika diperlukan.
Sebagai bagian dari kepedulian kami terhadap tumbuh kembang anak, maka PT. ABDI menyediakan layanan Pusat Tumbuh Kembang yang memiliki beberapa ahli dalam perkembangan anak. Kami memiliki para professional yang akan memeriksa anak-anak dengan masalah perkembangan, seperti Psikolog Kinis, Psikolog Perkembangan, Terapis Habilitasi, Ahli Pendengaran (Audiologist), dan Terapis Perilaku, yang telah berpengalaman di bidang keahliannya masing-masing. Kami menyediakan pelayanan yang akan membuat orangtua memahami masalah perkembangan anak dan gangguan belajar, bagian mana dari tahap perkembangan anak yang mengalami keterlambatan, lalu kami akan menawarkan program penanganan dengan menggunakan metode Warnke. Metode Warnke merupakan sebuah teknik terapi dari Jerman yang dikhususkan bagi anak dengan gangguan belajar dan masalah perkembangan. Kami juga tidak hanya menyediakan program pencegahan dengan menggunakan psikoedukasi akan tetapi juga kelas bagi orangtua berdasarkan kebutuhan mereka, sehingga dapat lebih memahami setiap tahap perkembangan anak. Dengan mengetahui tahap perkembangan anak lebih dini  maka akan memudahkan orangtua untuk mengembangkan potensi anak dan meminimalisir adanya masalah perkembangan anak.

Referensi :
Cunningham RD et al. Delay in referral to early-intervention services. Pediatrics, 2004, 114:896.
Wirz S et al. Field testing of the ACCESS materials: a portfolio of materials to assist health workers to identify children with disabilities and offer simple advice to mothers. International Journal of Rehabilitation Research, 2005, 28:293-302.
WHO. Early Childhood Development & Disability : A discussion paper. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data, 2012.