Selasa, 12 Juli 2016

Mengajarkan Disiplin pada Anak

Oleh Yulita R. Silalahi, M.Psi.,

Psikolog Pusat Tumbuh Kembang ABDI


Mengajarkan disiplin pada anak berarti membantu anak belajar bagaimana berperilaku. Disiplin perlu diterapkan sejak usia dini dan akan mudah diajarkan ketika orangtua memiliki hubungan yang baik dengan anak. Pendekatan orang tua untuk mendisiplinkan anak juga bergantung tahapan perkembangan anak namun ada beberapa tips yang secara umum digunakan oleh dalam penerapan disiplin, yaitu:

Aturan yang jelas
Buat aturan yang jelas dan komunikasikan dengan anak. Orang tua bisa berdiskusi dengan anak yang usianya lebih tua. Berikan kesempatan anak untuk mengungkapkan pendapatnya atas aturan yang berlaku di rumah dan konsekuensi tingkah laku yang menyertai jika aturan dilanggar. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa anda selaku orang tua menghormati pemikiran dan perasaan anak.

Tegas

Jika orang tua melarang anak untuk tidak melakukan sesuatu, berikan alasan yang masuk akal. Jelaskan dengan cara yang gamblang dan bimbinglah anak. Anak zaman sekarang pasti tidak akan mau menerima alasan seperti, "Jangan duduk di depan pintu, pamali!"

Konsisten
Jika orang tua menerapkan aturan tertentu tapi ketika anak melanggar aturan itu orang tua mengabaikannya, tentunya hal ini akan membuat anak bingung.
Kekonsitenan perilaku orang tua adalah hal terpenting dalam menanamkan kedisplinan karena membuat anak menjadi paham perilaku seperti apa yang diharapkan oleh orang tua dan anak pun bisa memahami / memperkirakan perilaku orang tuanya.

Menghargai perilaku yang baik
Beri pujian ketika anak melakukan perilaku baik / sesuai yang diharapkan. Ketika anak mendapat pujian untuk berperilaku baik, dia cenderung ingin tetap berperilaku baik.

Orang Tua sebagai Panutan

Orang tua sudah sepatutnya menjadi contoh dan teladan untuk anak-anaknya. Apapun yang dilakukan orang tua, baik perilaku maupun ucapan,akan menjadi contoh bagi anak-anaknya dan kelak anak tersebut akan mencontohnya.

Mengajarkan kedisiplinan membutuhkan cukup banyak waktu dan kesabaran. Hal ini akan menjadi semakin mudah seiring dengan kemampuan anak untuk mengontrol tingkah laku dan sikap mereka.